Wisata Mesir Kuno yang Sangat Unik Colossi of Memnon, Rumor Mengatakan Patungnya Bisa Bernyanyi
Mesir - Peradaban Mesir kuno selalu menyimpan daya tarik tersendiri bagi pecinta wisata sejarah. Sebab, ada banyak situs bersejarah yang bisa kamu temui seperti halnya patung unik yang bisa bernyanyi satu ini.
Ialah Colossi of Memnon atau Colossus of Memnon, patung ini dikenal karena keunikannya yang bisa mengeluarkan suara. Dilansir Amusing Earth, Colossi of Memnon merupakan patung yang merepresentasikan Pharaoh (Firaun) Amenhotep III.
Patung yang terletak di seberang Kota Luxor, Mesir, ini dulunya juga menjadi tempat pemujaan Amenhotep, salah satu tempat pemujaan terbesar sepanjang sejarah Firaun.
Amenhotep III sendiri merupakan raja yang memimpin Mesir sekitar 3.400 tahun silam. Patung kembar ini memperlihatkan dua pemimpin Mesir yang tengah menghadap ke Sungai Nil.
Konon, pada 27 SM terjadi gempa bumi yang dahsyat dan menghancurkan salah satu patung, mulai dari bagian pinggang ke atas dan sebagian lain mengalami keretakan. Setelah kejadian tersebut, sisa patung itu mulai mengeluarkan alunan musik yang aneh. Suara ini biasanya muncul saat dini hari.
Suara-suara tersebut diduga ditimbulkan akibat kenaikan suhu udara dan penguapan embun yang terjadi pada patung tersebut.
Namun, ada lagi cerita lain dari patung ini bermula saat para wisatawan Yunani dan Romawi terdahulu yang datang ke tempat itu, kemudian memberi sebutan Memnon pada patung tersebut.
Memnon merupakan pahlawan dari kisah perang Troya. Ia adalah raja dari Ethiopia yang berjuang melawan pasukan Troya, namun akhirnya harus tewas terbunuh oleh Achilles.
Memnon disebut-sebut sebagai anak dari Dewi Fajar, Aurora. Setelah kematian Memnon, Dewi Aurora selalu menangis ketika pagi hari. Nyanyian dari patung tersebut adalah bentuk duka cita terhadap rasa kehilangan Aurora.
Hampir lebih dari dua abad, patung ini menarik banyak wisatawan. Banyak ukiran yang terdapat pada patung berisi pengalaman para wisatawan melihat dan merasakan nyanyian patung tersebut.
Sekitar 199 Masehi, Kaisar Roma Septimius Severus memperbaiki patung itu dan nyanyian tersebut tidak lagi terdengar.
Meski nyanyiannya sudah tidak lagi terdengar, patung ini tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sebab, patung ini memiliki banyak ukiran-ukiran bersejarah yang menggambarkan cerita di masa lampau.
Patung ini terletak di pinggir Sungai Nil, tepatnya di seberang Kota Luxor, Mesir.
Ialah Colossi of Memnon atau Colossus of Memnon, patung ini dikenal karena keunikannya yang bisa mengeluarkan suara. Dilansir Amusing Earth, Colossi of Memnon merupakan patung yang merepresentasikan Pharaoh (Firaun) Amenhotep III.
Patung yang terletak di seberang Kota Luxor, Mesir, ini dulunya juga menjadi tempat pemujaan Amenhotep, salah satu tempat pemujaan terbesar sepanjang sejarah Firaun.
Amenhotep III sendiri merupakan raja yang memimpin Mesir sekitar 3.400 tahun silam. Patung kembar ini memperlihatkan dua pemimpin Mesir yang tengah menghadap ke Sungai Nil.
Lalu, bagaimana patung ini bisa bernyanyi dan seperti apa sejarahnya?
Asal Usul Patung Bernyanyi
Konon, pada 27 SM terjadi gempa bumi yang dahsyat dan menghancurkan salah satu patung, mulai dari bagian pinggang ke atas dan sebagian lain mengalami keretakan. Setelah kejadian tersebut, sisa patung itu mulai mengeluarkan alunan musik yang aneh. Suara ini biasanya muncul saat dini hari.
Suara-suara tersebut diduga ditimbulkan akibat kenaikan suhu udara dan penguapan embun yang terjadi pada patung tersebut.
Namun, ada lagi cerita lain dari patung ini bermula saat para wisatawan Yunani dan Romawi terdahulu yang datang ke tempat itu, kemudian memberi sebutan Memnon pada patung tersebut.
Memnon merupakan pahlawan dari kisah perang Troya. Ia adalah raja dari Ethiopia yang berjuang melawan pasukan Troya, namun akhirnya harus tewas terbunuh oleh Achilles.
Memnon disebut-sebut sebagai anak dari Dewi Fajar, Aurora. Setelah kematian Memnon, Dewi Aurora selalu menangis ketika pagi hari. Nyanyian dari patung tersebut adalah bentuk duka cita terhadap rasa kehilangan Aurora.
Hampir lebih dari dua abad, patung ini menarik banyak wisatawan. Banyak ukiran yang terdapat pada patung berisi pengalaman para wisatawan melihat dan merasakan nyanyian patung tersebut.
Sekitar 199 Masehi, Kaisar Roma Septimius Severus memperbaiki patung itu dan nyanyian tersebut tidak lagi terdengar.
Meski nyanyiannya sudah tidak lagi terdengar, patung ini tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sebab, patung ini memiliki banyak ukiran-ukiran bersejarah yang menggambarkan cerita di masa lampau.
Patung ini terletak di pinggir Sungai Nil, tepatnya di seberang Kota Luxor, Mesir.
Komentar
Posting Komentar