Surganya Duren Yang Wajib Dikunjungi Untuk Pecinta Duren Dengan Harga Yang Murah
Jakarta - Pencinta durian kemugkinan akan sangat senang saat mengunjungi sentra
penghasil buah beraroma menyengat itu. Di Aceh Utara, tempat seperti itu
ternyata ada di Desa Gunci, Kecamatan Sawang.
Desa itu salah satu penghasil durian terlezat di Kabupaten Aceh Utara.
Letaknya jauh di pedalaman. Kiri-kanan depan rumah warga Desa Gunci,
diletakan buah durian yang memang dijual kepada pengunjung.
Harganya durian di Desa Gunci sangat murah. Jika di Kota Lhokseumawe
Durian dijual Rp 30.000 per buah, di desa itu hanya Rp 10.000 saja.
Menuju ke sana bisa dilakukan melalui rute Simpang Tiga Krueng Hair,
persis di sisi Jalan Medan-Banda Aceh. Lalu belok ke kanan menuju jalan
Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
Kondisi jalan tidak terlalu bagus karena aspal di beberapa ruas jalan
sudah terkelupas. Ikuti jalan lurus itu sampai Tugu Durian, ikon durian
di atas tugu kecil di pertigaan jalan. Dari sana, belok kanan sampai
jembatan. Lalu belok ke kiri dan lurus, perjalanan pun sampai di Desa
Gunci.
Makan durian di kebun
Menariknya jika pengunjung kenal dengan warga atau petani lokal, mereka
langsung merasakan sensasi makan durian di kebunnya. Langsung memungut
durian yang baru jatuh dan menyantapnya. Rasanya sungguh manis, gurih,
kenyal, dan legit.
Tokoh muda desa itu bernama Fazir Ramli mengatakan, kawasan itu dipenuhi
pohon durian, manggis, langsat dan rambutan. Saat musim buah,
pengunjung bisa datang untuk berburu tiga jenis buah itu.
Di kebun, tersedia pondok untuk tempat menunggu durian jatuh. Di sanalah
pengunjung bisa menunggu durian.
Sembari menunggu, mereka bisa memetik
manggis atau langsat. "Kami di sini menjual buah itu dengan harga desa.
Murah tapi kualitasnya terjamin. Tawar tak perlu bayar," kata Fazir
Ramli, Sabtu (14/8/2021).
Bahkan, harga buah word play here dihitung persaudaraan. Misalnya, makan
sepuasnya hanya bayar Rp 100.000. "Cenderung ke pertemanan. Bagi kami
masyarakat desa begitu, saudara jauh lebih penting. Walau saudara dalam
arti teman," katanya.
Promosi Desa Gunci masih kurang
Fazir menyebutkan, promosi desa itu masih terbilang kurang. Sehingga
warga di luar Aceh tidak mengetahui banyak tentang betapa lezatnya
durian Sawang. "Harus kita coupon lagi lebih kencang di media sosial,"
tutur dia
Musim buah di kawasan itu dimulai akhir Juli hingga akhir Agustus 2021.
Setiap bulan itu, Fazir mempersilakan pengunjung datang untuk memborong
buah sepuasnya dan merasakan sensasinya.
Warga Kota Lhokseumawe bernama Rizkita Gita mengatakan, ia datang ke
desa itu untuk menikmati buah durian.
Terlebih, sepanjang pinggir desa terdapat Krueng Sawang, sungai dengan bebatuan besar dan sangat segar. "Sensasi makan buah di kebun itu tak ternilai. Itu tak bisa diukur dengan uang,"ujar dia.
Komentar
Posting Komentar